Sunday, July 10, 2011

Teknik Membuat Resensi Buku

Untuk bisa meresensi buku, sebenarnya tidak sesulit yang dibayangkan sebagian orang. Ada beberapa langkah umum yang bisa dilakukan siapa saja yang akan membuat resensi buku. Di antaranya :

  1. Memilih jenis buku. Tentu setiap orang mempunyai hobi dan minat tertentu pada sebuah buku. Pada proses pemilihan ini akan lebih baik kalau kita fokus untuk meresensi buku-buku tertentu yang menjadi minat atau sesuai dengan latar belakang pendidikan kita (hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa seseorang tidak mungkin menguasai berbagai macam bidang sekaligus). Ini terkait dengan "otoritas ilmiah". Hal ini tidak berarti membatasi atau melarang orang untuk meresensi buku. Tapi, hanya soal siapa berbicara apa. Seorang guru tentu lebih paham bagaimana cara mengajar siswa dibandingkan seorang tukang sayur.
  2. Usahakan buku baru. Ini jika karya resensi akan dipublikasikan di media cetak. Buku-buku yang sudah lama tentu kecil kemungkinan akan termuat karena dinilai sudah basi dengan asumsi sudah banyak yang membacanya sehingga tidak mengundang rasa penasaraan. Untuk buku-buku lama (yang diniatkan sekedar berbagi ilmu) tetap bisa diresensi dan dipublikasikan mislanya lewat blog (jurnal personal).
  3. Membuat anatomi buku. Yaitu informasi awa mengenai buku yang akan diresensi. Contoh formatnya sebagai berikut : Judul Karya Resensi-Judul Buku : Penulis : Penerbit : Harga : Harga : Tebal:
Tahap-tahap pengerjaan :
  1. Membaca dengan detail dan mencatat hal-hal penting. Ini yang membedakan antara pembaca biasa dan peresensi buku. Bagi pembaca biasa, membaca bisa sambil lalu dan boleh menghentikan kapan saja. Bagi seorang peresensi, mesti membaca buku sampai tuntas agar bisa mendapatkan informasi buku secara menyeluruh. Begitu juga mencatat kutipan dan pemikiran yang dirasa penting yang terdapat dalam buku tersebut.
  2. Setelah membaca, mulai menuliskan karya resensi buku yang dimaksud. Dalam karya resensi tersebut, setidaknya mengandung beberapa hal :
  • Informasi awal buku (seperti formati di atas)
  • Tentukan judul yang menarik dan provokatif
  • Membuat ulasan singkat buku. Deskripsi garis besar buku
  • Memberikan penilaian buku (substansi isinya maupun cover dan cetakan fisiknya) atau membandingkan dengan buku lain. Inilah sesungguhnya fungsi utama seorang peresensi yaitu sebagai kritikus sehingga bisa membantu publik menilai sebuah buku
  • Menonjolkan sisi yang beda atas buku yang diresensi dengan buku lainnya.
  • Mengulas manfaat buku tersebut bagi pembaca
  • Mengkoreksi karya resensi. Mengkoreksi kelengkapan karya, EYD dan sistematika jalan pikiran resensi yang telah dihasilkan. Yang terpenting tentu bukan isi buku itu apa, tapi apa sikap penilaian peresensi terhadap buku tersebut.
Tahap publikasi :
  1. Karya disesuaikan dengan ruang media yang akan kita kirimi resensi. Setiap media berbeda-beda panjang dan pendeknya. Mengikuti syarat jumlah halaman dari media yang bersangkutan adalah sebuah langkah yang aman bagi peresensi.
  2. Menyertakan cover halaman depan buku
  3. Mengirimkan karya sesuai dengan jenis buku-buku yang resensinya telah diterbitkan sebalumnya. Peresensi perlu mengengok dan memahami buku jenis apa yang sering dimuat pada sebuah media tertentu. Hal ini untuk menghindari penolakan karya kita oleh redaktur.
Demikian ulasan sekilas mengenai teknik sederhana meresensi buku. Pada intinya, persoalan meresensi buku adalah soal berbagi ilmu (ilmu). Setelah membaca buku, biasanya kita bahagia karena memperoleh wawasan baru. Dengan begitu urusan meresensi buku juga berarti kita berbagi kebahagiaan dengan orang lain. Sungguh mulia bukan?

No comments:

Post a Comment